Jumat, 08 Februari 2013

isi hati



Isi Hati
Mereka bilang “ Hati gue rapuh ! gue yang paling sakit hati ! “
Dalam diam , kepala entah hati gue bilang “ andai mereka tau , sepinya hati gue , hambarnya cinta gue , dan matinya rasa gue “
Kata – kata itu muncul gitu aja dari dasar hati gue , yang naik dengan kecepatan tinggi menuju otak gue , dan masuk tanpa permisi kedalam saraf – saraf gue yang berliku-liku itu . setelah itu apa yang gue rasa ? gue rasa kepala gue pusing  , mungkin itu adalah bentuk dari penolakan otak gue , yang udah enek nyimpen semua kata – kata kadaluarsa bertahun-tahun lamanya .
Memang , logika dan perasaan itu sulit bersatu , namun saling membutuhkan satu sama lain .
Selama ini gue bingung , dimana sebenarnya letak perasaan itu ? entah didalam hati , jantung , atau darah gue ga pernah tau . Gue pernah berkhayal , seandainya gue albert einstein , gue bakal nemuin letak perasaan itu , gue bakal sembuhin perasaan orang – orang yang hatinya sakit , kalo perlu gue bakal lindungi perasaan mereka dari segala hal yang menyakitkan .Sayangnya , gue bukan albert einstein , jadi gue Cuma bisa ngesaain persaan itu , bukan menemukannya .
Mereka selalu bilang “ coba loe jadi gue ! loe tuh ga pernah ngerti perasaan gue ! “
Sekali lagi kepala gue pusing , tanda otak gue berfikir . entah rumus apa yang gue pake , yang pasti kepala gue bilang “ gue aja udah pusing jadi diri gue sendiri , apalagi gue harus jadi diri loe dan ngertiin perasaan loe “
Tapi hati nurani gue bilang “ kalo gue jadi loe , pasti rasanya sakit banget “
Akhirnya gue diam , semua kegiatan yang lagi gue lakuin berhenti gitu aja waktu gue denger kata – kata itu . Karena gue bingung , mungkin mulut , tenggorokan , kerongkongan , dan pita suara gue juga bingung harus ngomong apa .
Yang bisa gue lakuin sekarang itu cuma mengusap – usap punggung mereka dan sesekali memperhatikan wajah mereka yang becek dengan air mata . gue juga heran , kenapa tangan gue bisa gerak tanpa perintah otak gue , mungkin ini yang namanya hati nurani . kedua tangan itu seolah bilang “ loe harus tegar , gue selalu disini “
Dan siapa yang tau , saat itu hati gue bilang “ gue juga sedih , gue juga butuh seseorang buat dengerin curahan hati gue walau sedikit “
Tapi kenapa ? kenapa garis lengkung yang ada di wajah gue ini sulit untuk bergerak . jangankan ngungkapin perasaan gue , bilang gue sedih aja susah banget .
Mungkin mulut gue ini kebingungan memilih dan mencari kata – kata yang mungkin terselip , karena terlalu banyak dan terlalu lama dipendam . sehingga gue binggung harus mulai dari mana .
Akhirnya dengan masih diam , gue tersenyum , mungkin itu adalah senyum terburuk yang pernah gue tampilkan .
Next , gue telen semua kalimat yang tadi sempet gue rangkai untuk diungkapin , kemudian gue tutup rapat dan gue buang entah kemana .
Diri gue bilang “ cukup gue yang tau “
Alhasil , gue buang semua persaan gue dengan menulis , toh dalam menulis ini , ga ada batasan antara logika dan perasaan , yang akhirnya kepusingan yang tadi sempet mampir dikepala gue ini bisa hilang =))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar